
Bau badan, terutama di area ketiak, adalah masalah yang sering kali bikin tidak percaya diri. Meski dianggap hal biasa, ketiak bau bisa mengganggu aktivitas sosial dan profesional, terutama jika terjadi secara terus-menerus. Tapi tahukah kamu bahwa bau ketiak bukan semata-mata karena keringat?
Sebenarnya, keringat manusia sendiri tidak berbau. Lalu, apa sebenarnya penyebab ketiak bisa berbau tak sedap? Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama ketiak bau, serta cara praktis untuk mengatasinya agar kamu bisa tetap merasa segar sepanjang hari.
1. Aktivitas Bakteri di Ketiak
Faktor utama penyebab bau ketiak berasal dari reaksi antara keringat dan bakteri. Tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat: ekrin dan apokrin.
- Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang mostly terdiri dari air dan garam, dan biasanya muncul saat tubuh butuh pendinginan.
- Kelenjar apokrin, yang banyak terdapat di ketiak dan area selangkangan, menghasilkan keringat yang mengandung lemak dan protein.
Nah, bakteri yang hidup di kulit—terutama bakteri Corynebacterium—memecah komponen dalam keringat dari kelenjar apokrin. Proses pemecahan inilah yang menimbulkan bau tidak sedap.
2. Kurangnya Kebersihan Tubuh
Tidak menjaga kebersihan tubuh adalah salah satu alasan paling umum ketiak menjadi bau. Jika kamu jarang mandi atau malas membersihkan area ketiak, maka:
- Keringat akan menumpuk.
- Bakteri akan berkembang biak lebih banyak.
- Bau akan lebih menyengat.
Mandi minimal sekali sehari, terutama setelah berkeringat, sangat penting untuk menghilangkan bakteri penyebab bau.
3. Pakaian yang Tidak Menyerap Keringat
Baju yang terbuat dari bahan sintetis seperti poliester atau nilon cenderung memerangkap keringat, sehingga menciptakan lingkungan lembap yang sempurna untuk pertumbuhan bakteri.
Sebaliknya, pakaian berbahan katun atau linen lebih baik karena menyerap keringat dan memungkinkan kulit untuk “bernapas.” Pilih pakaian yang longgar dan ringan, apalagi di cuaca panas.
4. Konsumsi Makanan Tertentu
Beberapa jenis makanan bisa membuat keringat berbau lebih tajam. Makanan yang perlu diwaspadai antara lain:
- Bawang putih dan bawang bombai
- Kari atau makanan berbumbu tajam
- Makanan tinggi kolin seperti telur, hati, dan ikan
- Minuman berkafein dan alkohol
Zat-zat tertentu dalam makanan ini dapat keluar lewat keringat dan menimbulkan bau khas. Jadi, jika kamu merasa ketiakmu bau setelah makan tertentu, bisa jadi itu penyebabnya.
5. Stres Berlebihan
Saat stres, tubuh akan mengaktifkan kelenjar apokrin lebih banyak dibanding saat berolahraga. Itulah sebabnya keringat karena stres sering lebih bau dibandingkan keringat karena panas.
Jika kamu sering merasa gugup atau cemas berlebihan, bisa jadi itu juga berkontribusi terhadap masalah bau badan.
6. Perubahan Hormon
Perubahan hormon, seperti saat pubertas, menstruasi, kehamilan, atau menopause, juga bisa meningkatkan produksi keringat dan mengubah aromanya. Itulah sebabnya remaja sering mengalami bau badan yang lebih menyengat saat mulai pubertas.
Pada pria, hormon testosteron juga mempengaruhi produksi keringat dan intensitas baunya.
7. Kondisi Medis Tertentu
Beberapa kondisi medis bisa menyebabkan bau badan yang lebih parah dari biasanya, misalnya:
- Hiperhidrosis: kondisi di mana tubuh memproduksi keringat berlebih.
- Diabetes: bisa menyebabkan bau manis atau seperti buah akibat keton dalam darah.
- Infeksi kulit: seperti infeksi jamur atau bakteri yang tidak diobati.
- Fenilketonuria (PKU): kondisi genetik yang menyebabkan bau keringat mirip bau ikan atau apek.
Jika bau ketiak sangat menyengat dan tidak membaik meski sudah menjaga kebersihan, sebaiknya periksa ke dokter.
8. Tidak Menggunakan Deodoran atau Antiperspiran
Deodoran membantu mengurangi bau, sedangkan antiperspiran berfungsi mengurangi produksi keringat itu sendiri. Banyak orang hanya menggunakan sabun mandi dan lupa pentingnya produk ini.
Pilih deodoran yang sesuai dengan kebutuhan kulitmu. Jika kamu punya kulit sensitif, pilih yang bebas alkohol dan parfum. Kamu juga bisa memilih produk alami seperti deodoran berbahan baking soda atau minyak esensial.
9. Mencukur Ketiak Tidak Rutin
Rambut ketiak bisa menahan keringat dan menjebak bakteri lebih banyak. Jika kamu jarang mencukur atau membersihkan bulu ketiak, bau bisa jadi lebih tajam.
Mencukur ketiak secara rutin bisa membantu area tersebut tetap bersih dan lebih mudah dijaga kebersihannya.
Cara Mengatasi Bau Ketiak secara Alami
Selain produk komersial, kamu juga bisa mencoba bahan alami untuk mengurangi bau ketiak:
- Baking soda: menyerap keringat dan menetralkan bau.
- Air lemon: sifat asamnya membantu mengurangi bakteri.
- Cuka apel: mengurangi pH kulit, membuat bakteri sulit berkembang.
- Lidah buaya (aloe vera): bersifat antibakteri dan menenangkan kulit.
Gunakan bahan-bahan ini secukupnya dan lakukan patch test terlebih dahulu untuk memastikan kulitmu tidak alergi.
Kesimpulan
Bau ketiak bukan cuma soal keringat—tapi lebih karena kombinasi bakteri, gaya hidup, kebersihan, dan kondisi tubuh. Dengan menjaga kebersihan tubuh, memilih pakaian yang tepat, mengatur pola makan, dan menggunakan deodoran atau bahan alami, kamu bisa mengatasi bau ketiak dan tetap percaya diri dalam setiap aktivitas.
Kalau bau tak kunjung hilang meski sudah mencoba berbagai cara, bisa jadi ada kondisi medis yang mendasarinya, jadi jangan ragu konsultasi ke tenaga kesehatan.